Epistemologi Kiri
by Listiyono Santoso
Penerbit: Ar-Ruzz Media
14 x 21 cm, 352 hlm
Rp. 40,000
Mencari kebenaran adalah Esensi Filsafat. Sedangkan kebebasan menjadi ruh untuk berfilsafat. Karena itu, banyak filsuf yang hanya melayang-layang saja, meneliti berbagai hal yang mungkin dan tidak pasti, serta terus mencari dalam kebebasannya. Karena itu, pada dasarnya berfilsafat tidak pernah sampai pada sintesis, namun hanya akan membentuk lingkaran pengetahuan yang berpusar pada tesis dan antitesis seiring dengan berdetaknya sejarah waktu. Terminologi kiri dalam ruang kesadaran pemikiran kita dewasa ini, dianggap sebagai terminologi anti-kemapanan. Bersifat revolusioner, reaksioner, dan kadang menyeramkan. Namun, esensi yang menyeruak dalam relung-relung terminologi kiri telah menggugah kesadaran kita bahwa akan ada selalu counterpart yang akan menyeimbangkan hidup kita. Wacana nihilisme, dekonstruksi, otoritarianisme dan status quo. Dari pertarungan inilah sintesis kesempurnaan terejawantah.
Buku ini menawarkan sebuah tematisasi pemikiran para filsuf yang dicap "Kiri" oleh zaman. Tematisasi ini merupakan langkah yang tepat, seiring dengan parsialitas wacana yang tak terejawantah dalam suatu ikatan rangkaian. Oleh karena itu, buku ini lebih tepatnya telah melakukan rekonstruksi terhadap parsialitas bahasan tentang berbagai epistemologi ke-Kiri-an. Sebuah usaha yang patut diapresiasi. Dus, siapkah Anda untuk mengerutkan dahi?
Mencari kebenaran adalah Esensi Filsafat. Sedangkan kebebasan menjadi ruh untuk berfilsafat. Karena itu, banyak filsuf yang hanya melayang-layang saja, meneliti berbagai hal yang mungkin dan tidak pasti, serta terus mencari dalam kebebasannya. Karena itu, pada dasarnya berfilsafat tidak pernah sampai pada sintesis, namun hanya akan membentuk lingkaran pengetahuan yang berpusar pada tesis dan antitesis seiring dengan berdetaknya sejarah waktu. Terminologi kiri dalam ruang kesadaran pemikiran kita dewasa ini, dianggap sebagai terminologi anti-kemapanan. Bersifat revolusioner, reaksioner, dan kadang menyeramkan. Namun, esensi yang menyeruak dalam relung-relung terminologi kiri telah menggugah kesadaran kita bahwa akan ada selalu counterpart yang akan menyeimbangkan hidup kita. Wacana nihilisme, dekonstruksi, otoritarianisme dan status quo. Dari pertarungan inilah sintesis kesempurnaan terejawantah.
Buku ini menawarkan sebuah tematisasi pemikiran para filsuf yang dicap "Kiri" oleh zaman. Tematisasi ini merupakan langkah yang tepat, seiring dengan parsialitas wacana yang tak terejawantah dalam suatu ikatan rangkaian. Oleh karena itu, buku ini lebih tepatnya telah melakukan rekonstruksi terhadap parsialitas bahasan tentang berbagai epistemologi ke-Kiri-an. Sebuah usaha yang patut diapresiasi. Dus, siapkah Anda untuk mengerutkan dahi?
pak gmna cara saya untuk mendapatkan buku trsebut?
ReplyDeleteemail saya adhityohp@gmail.com
bgaimana cara mendapatkan buku itu? saya sangat memerlukan buku itu.ini alamat email saya:valensonahak@yahoo.com
ReplyDeleteMaaf, saya numpang promosi bukunya...
ReplyDeleteMaaf, saya numpang promosi bukunya... Ups... Linknya tertinggal:>>>>
ReplyDeletehttp://galeribukucaktarno.info/index.php?main_page=document_product_info&cPath=67&products_id=365